Masyarakat kota Jakarta sampai saat ini masih dipusingkan dengan permasalahan macet yang ada setiap harinya dan banjir yang datang setiap tahunnya. Sudah banyak solusi yang dicanangkan pemerintah kota dan belum menunjukkan hasilnya. Entah itu karena rancangan yang hanya berjalan setengah-setengah atau memang tidak sesuai untuk diterapkan dengan kondisi Jakarta saat ini. Ditulisan ini, gw bakal share pendapat/saran tentang solusi bagaimana mengatasi banjir dan macet yang melanda ibukota.


pendapat/sarannya adalah:


  • Batasi secara signifikan produksi dan pemasaran kendaraan di Indonesia. Menurut gw salah satu sumber terbesar kemacetan ibukota, yaitu terus diproduksinya secara besar kendaraan yang ada di Indonesia.
  • Semakin tua sebuah kendaraan, maka semakin mahal pajak kendaraan tersebut bukannya malah semakin murah. Rata-rata kendaraan yang sudah tua juga menyebabkan polusi yang lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan baru.
  • Seluruh angkutan umum itu seharusnya dikelola oleh pemerintah, bukannya oleh swasta atau perseorangan.
  • Adanya seleksi untuk menjadi supir angkutan umum, adanya gaji pokok untuk supir, adanya jadwal kerja, dan ada peraturan yang baku. Dan dengan dikelola oleh pemerintah jika salah satu supir melakukan tindak kejahatan atau melanggar peraturan yang berlaku dapat ditindak secara cepat karena pemerintah mempunyai data supirnya tersebut.
  • Jika sudah bisa dikelola pemerintah, maka kenakan tarif yang murah untuk angkutan umum. Dengan tarif yang murah diharapkan masyarakat lebih senang naik angkutan umum daripada membeli bensin untuk kendaraan pribadinya.
  • Perbanyak kendaraan angkutan umum, dan dilakukkannya pemeliharaan setiap kendaran secara baik. Angkutan umum yang bersih terawat bisa membuat penumpang lebih nyaman.
  • Perbanyak rute angkutan umum ke daerah-daerah yang belum ada angkutan umumnya.
  • Hapuskan kredit kendaraan bermotor. Dengan dihapusnya kredit kendaraan bermotor, masyarakat akan berpikir 2X untuk membeli sebuah kendaraan dan rentang waktunya akan lebih lama jika seseorang membeli sebuah kendaraan dan berencana membeli sebuah kendaraan lagi.
  • Premium hanya untuk angkutan umum dan pertamax untuk kendaraan pribadi. Solusi tersebut sudah bagus, seharusnya dijalankan dengan sebenar-benarnya dan diawasi dengan ketat. Jangan hanya berjalan 2 minggu kemudian kembali lagi ke kebiasaan lama. Dan coba dipisah stasiun pengisian untuk angkutan umum dan kendaraan pribadi.
  • Berhentikan secara tidak hormat untuk polisi-polisi yang dapat diajak “damai” saat seseorang melanggar peraturan lintas dan berkendara. Jadi tidak ada yang berani menerima uang damai, dan penggendara pasti takut melanggar peraturan.
  • Diperketatnya seseorang untuk mendapatkan SIM(surat izin mengemudi) serta hilangkan calo dan oknum-oknum yang terlibat didalamnya.
  • Kenakkan tarif yang mahal untuk tempat-tempat parkir kendaraan. Contoh, Rp 20.000 untuk mobil dan Rp. 10.000 untuk motor setiap jamnya.
  • Gusur pemukiman penduduk dipinggir sungai, bagi yang melawan dianggap telah melawan hukum. Tentu saja harus disertai ganti rugi yang sepadan, entah itu ganti rugi uang atau di alokasikan ke tempat lain.
  • Tersedianya tempat pembuangan sampah, kalau perlu ada disetiap RT/RW. Hal ini pun harus disertai pengelolaan sampah yang baik dari pemerintah.
  • Perbanyak kawasan hijau dijakarta. Ingat, kita jangan berpikiran untuk membuang air ke laut, tapi bagaimana kita menyerap air tersebut.
  • Stop pembangunan mall, kita perlu kawasan hijau bukan beton yang dibangun diatas tanah.
  • Pusatkan pembangun di luar Jakarta.



Tentu saja semua itu pasti ada konsekuensi dari setiap keputusan yang di ambil. Mari kita ubah main set mengenai kota yang modern, kota yang modern itu seharusnya yang sedikit polusinya, sedikit kendaraan, banyak ruang hijau tapi tetap dengan mobilitas kerja yang tinggi dan mengikuti arus perkembangan jaman. Gw yakin pasti susah majunya Jakarta dan bahkan Indonesia, jika masih banyak tikus-tikus di pemerintahan ini.

Itulah pendapat/saran gw untuk kota Jakarta. Entah tulisan ini dapat diterima atau tidak bagi anda yang membacanya, gw hanya ingin mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran gw.